dmstand.org - Facebook, Instagram, dan Twitter tetap nongol sebagai pemain lama di jagad media sosial. Di tengah-tengah mereka kini muncul pemain baru yang populer di kalangan millenial: TikTok.
TikTok memang menyihir. Aplikasi satu ini memanfaatkan sisi anak muda yang gemar bersenang-senang. Dengan hanya menggunakan satu aplikasi, pengguna TikTok bisa memposting video lipsync, musik, dansa, komedi, dan seterusnya.
Pendek kata, dunia mungkin sedang tersihir oleh TikTok. Karenanya tidak heran kalau banyak brand besar yang kini mulai mengalihkan pandangannya ke platform berbagai video ini.
Bagaimana Brand Menggunakan TikTok?
Biasanya ada tiga cara yang umum dilakukan para brand yang memasarkan citranya lewat TikTok:
- Ada brand yang membuat kanal TikTok sendiri dan mengunggah video yang relevan lewat kanal tersebut.
- Ada brand yang bekerjasama dengan influencers guna menyebarkan konten seluas mungkin.
- Ada juga brand yang memanfaatkan fasilitas beriklan di TikTok, meski sistemnya sendiri belum begitu sempurna seperti, misalnya, Youtube.
Diantara ketiga pilihan tersebut, banyak brand yang memilih salah satu teknik atau kombinasi dari ketiganya.
Dalam lingkup pemasaran digital, penggunaan TikTok sebetulnya lebih bertujuan untuk meningkatkan brand awareness atau membuat sebuah lagu menjadi viral. Kadang ada juga brand yang memakai TikTok untuk mengumumkan perilisan produk terbaru.
Musik: Elemen Penting di TikTok
Ketika berbicara TikTok sebagai sarana pemasaran, orang tidak boleh lupa dua hal: video dan musik. Dan kalau bicara musik, maka semakin penting elemen satu ini di tiap akun TikTok.
Lagu/musik yang enak didengar membantu sebuah akun memperoleh engagement yang lebih tinggi lagi di kontennya. Jadi ketika memakai TikTok, jangan lupa pilih musik yang oke dan easy listening ya!
Video Viral adalah Kunci
Di media sosial, viral jadi sebuah kata kunci sakral. Anda harus viral kalau Anda ingin menjual. Anda harus viral kalau mau jadi pusat perhatian.
Prinsip yang sama juga bisa ditemukan lewat TikTok. Artinya, kunci pemasaran brand yang paling penting disini: konten yang diproduksi jadi viral.
Secara umum ada beberapa metode penggunaan TikTok yang kerap dipakai untuk kepentingan pemasaran digital.
Baca Juga : Peluang Usaha Jasa Pembuatan Website Profesional
Pemasaran Memanfaatkan Influencer
Pada intinya pemasaran lewat TikTok yang memanfaatkan bakat influencer hadir dengan cara yang sama seperti yang bisa dilakukan lewat Instagram.
Brand akan mengajak seorang influencer bekerjasama untuk menggarap konten tertentu, kemudian mengeksekusinya berdasarkan rencana yang sudah disusun.
Dan yang perlu diingat: pengguna akun TikTok kebanyakan adalah anak muda yang menyukai sesuatu yang otentik. Mereka tidak tertarik menggunakan kamera high grade untuk memproduksi video dan jelas tidak suka dengan alat-alat perekam canggih.
Mereka menyukai cara produksi yang sederhana, dengan hanya berbekal handphone di tangan dan itu sudah dianggap cukup. Fakta ini penting diketahui oleh brand, sebab kebanyakan influencers di TikTok bekerja dengan cara mereka sendiri - walau mungkin di mata brand apa yang mereka kerjakan terlihat amatir.
Beriklan Lewat TikTok
TikTok sudah lama melakukan eksperimen dengan iklan, meski belum menerima penghasilan yang signifikan. Pada Januari 2019, misalnya, TikTok membangun sistem periklanan dimana orang bisa memasang iklan di platform TikTok.
Pada akhir 2018 bahkan ada bocoran yang memperlihatkan jenis-jenis iklan yang bisa dipasang lewat platform TikTok, termasuk di antaranya:
- Hashtag Challenge
- In-feed native video
- Brand takeover
- Snapchat-style 2D lens filters for photos
Beriklan lewat TikTok menyediakan kesempatan baru bagi brand dalam mempromosikan produk mereka ke khalayak yang lebih luas lagi.
Memanfaatkan User Generated Content
Tipe pemasaran seperti ini pada dasarnya menggunakan dua opsi:
- Brand bisa menggunakan akun TikTok-nya sendiri. Atau;
- Brand bisa bekerjasama dengan influencers yang tergabung di dalam platform tersebut.
Dua-duanya sama-sama bisa digunakan untuk memancing pengguna lain membuat konten untuk mendukung kampanye apapun yang sedang dijalankan sebuah brand.
Membingungkan? Perhatikan contoh berikut.
Taruhlah Anda sedang memegang sebuah brand yang menjual produk sepatu. Kemudian Anda ingin meningkatkan nilai brand sepatu Anda. Apa yang akan Anda lakukan? Kalau bicara memanfaatkan TikTok, Anda bisa mengajak pengguna lain untuk berbagi pengalaman menggunakan produk sepatu yang Anda jual lewat akun TikTok masing-masing.
Itu berarti Anda mengajak pengguna TikTok untuk membuat video pendek tentang kualitas sepatu Anda. Anda bisa memanfaatkan Hashtag Challenge maupun bekerjasama dengan influencer untuk meningkatkan keberhasilan kampanye. Dan jika berhasil, cara ini dijamin bakal menaikkan ketenaran brand Anda di TikTok.
Kesimpulan
Begitulah penggalan cerita tentang bagaimana TikTok tumbuh tidak hanya sebagai platform media sosial, melainkan juga tumbuh sebagai platform dimana setiap brand bisa memanfaatkannya untuk kepentingan pemasaran produk.
Jadi bagaimana. Apakah brand Anda sudah memiliki akun TikTok?