dmstand.org - Menginvestasikan sejumlah uang secara digital memang mudah. Semudah membalikkan telapak tangan.
Anda ingin berinvestasi di Reksadana? Pakai aplikasi. Anda ingin berinvestasi dengan cara membeli emas? Pakai aplikasi. Anda ingin berinvestasi di bidang pertanian? Gunakan aplikasi.
Dan ya. Hidup di zaman sekarang itu mudah. Bahkan untuk berinvestasi sekalipun. Tinggal pasang aplikasi dan tap, tap, portofolio investasi Anda bisa dijalankan kapan saja.
Nasihat Berinvestasi di Era Digital
Siapapun yang ingin berinvestasi di era digital hanya perlu menggunakan smartphone atau komputer. Setelah itu dia tinggal merancang strategi supaya bisa memenuhi target (jangka pendek maupun jangka panjang).
Akan tetapi selalu ada yang pertama untuk semua hal. Bagaimana kalau saat ini jadi momen pertama kali kamu memulai berinvestasi secara digital?
Mulai dan Bersabarlah
Kalau kamu sudah mulai berangan-angan menyisihkan modal untuk berinvestasi, kamu bisa memulainya sekarang. Itu jadi hal paling penting.
Lalu bersabarlah. Semakin banyak waktu yang kamu berikan agar uangmu berkembang, semakin baik investasimu nantinya. Ingat bahwa investasi digital bukan semacam ajang lari cepat. Namun ia jadi sejenis lari maraton.
Dan karenanya disiplin jadi modal paling penting. Tetaplah pada rencana semula, apalagi kalau Anda sudah mantap memegang portofolio investasi yang sesuai kebutuhan dan tujuan.
Pilih yang Paling Tidak Beresiko
Membangun portofolio investasi dari nol memang cenderung butuh kesabaran. Dan kalau memang tidak memiliki pengalaman, lebih baik memilih portofolio investasi yang paling tidak beresiko.
Sebagai pemula, kamu bisa mulai dari investasi reksadana dengan tingkat resiko rendah sampai menengah. Kemudian setelah beberapa lama dan kamu mulai melihat hasilnya, gelontorkan modal tambahan untuk berinvestasi di pasar yang lebih beresiko (perdagangan mata uang, misalnya).
Baca Juga : Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Menjalankan Digital Marketing di Masa COVID-19
Pahami Apa yang Kamu Miliki
Pilihlah jenis investasi yang mudah dievaluasi. Investasi dengan cara digital tetap harus mempertimbangkan kemudahan akses informasi. Artinya, berinvestasilah di lembaga yang memberikan akses informasi investasi yang jelas dan bisa diakses dengan mudah.
Informasi seperti itu seharusnya bisa dengan mudah didapatkan, karena sebagian besar regulator investasi mensyaratkan agar lembaga keuangan membuka informasi kepada investor, baik melalui dokumen yang bisa diakses publik maupun dokumen yang berisi data historis tentang kondisi pasar.
Cari Tahu Biaya Keseluruhan
Apakah produk investasi yang kamu incar tidak menyertakan biaya tambahan? Apakah ada penalti bila kamu menjual produk investasi dalam waktu tertentu?
Dengan mencari tahu seluruh jenis biaya yang ditimbulkan dari pembelian instrumen investasi tertentu, kamu bisa memahami jenis biaya apa yang harus dikeluarkan di luar biaya pembelian instrumen investasi yang kamu incar.
Pahami Hal-Hal Tambahan Berikut Ini
Selain keempat hal di atas, Anda juga perlu memahami hal-hal tambahan berikut ini, sebelum mulai memilih instrumen investasi:
- Pahami cara investasi bekerja.
- Pelajari bagaimana sebuah instrumen investasi mengembalikan dana modal dan jenis pendapatan yang dijanjikan.
- Pelajari betul resiko yang muncul pada jenis investasi tertentu.
- Berapa lama Anda harus berinvestasi untuk menerima hasil yang diharapkan.
- Implikasi hukum dan pajak dari investasi.
- Bagaimana investasi akan berkontribusi pada portofolio Anda yang terdiversifikasi.
Konsultasi lah dengan pihak-pihak yang lebih kompeten bila Anda membutuhkan informasi tambahan mengenai cara-cara berinvestasi dengan benar. Nasihat yang diberikan konsultan investasi patut didengar sebelum kamu mulai memilih.
Tipe Investasi yang Bisa Dipilih
Pada dasarnya tidak masalah bila kamu memilih berinvestasi di ranah digital. Toh sebetulnya tipe investasi umumnya dibagi dalam dua jenis:
-
Investasi Defensif
Tipe ini resikonya rendah, dan biasanya bertujuan untuk memberikan pendapatan sekaligus melindungi modal yang diinvestasikan. Investasi defensif biasanya digunakan untuk memenuhi tujuan finansial jangka pendek dan memperluas portofolio investasi.
Jenisnya pun bisa bermacam-macam, diantaranya deposito berjangka, tabungan bank, tabungan dengan bunga tinggi.
Selain itu ada juga obligasi pemerintah, obligasi korporasi, surat utang, dan catatan modal. Jenis yang ini termasuk ke dalam jenis investasi dengan bunga tetap (fixed).
-
Investasi Pertumbuhan
Resikonya jauh lebih tinggi ketimbang investasi defensif. Biasanya hanya orang-orang berpengalaman yang berani bermain di investasi jenis ini - karena resikonya yang tinggi. Namun karena itu alasan itu pula tingkat keuntungan investasi pertumbuhan jauh lebih tinggi ketimbang investasi defensif.
Orang yang menanam modal lewat investasi pertumbuhan biasanya mengharapkan keuntungan jangka panjang dengan tingkat keuntungan yang sangat besar.
Jenisnya juga bermacam-macam, termasuk investasi di bidang properti (perumahan, apartemen, kondominium, dan sebagainya). Selain itu ada juga investasi di bidang saham perusahaan, dimana pembeli saham mendapatkan porsi keuntungan dan berhak mencampuri urusan manajemen.
Yang terakhir, investasi pertumbuhan juga menawarkan beberapa jenis lain seperti ekuitas swasta, infrastruktur, dan komoditas.
Kesimpulan: Pilih yang Paling Memungkinkan
Instrumen investasi ada banyak jenisnya, dan sebaiknya kamu memilih satu yang paling sesuai dengan tujuan dan rencana, baik jangka panjang maupun pendek. Selamat berinvestasi dengan sehat!